Kamis, 16 Juli 2009

daur ulang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah, seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu, baik pandangan hingga kesehatan. Ada berbagai macam sampah yang antara lain berupa limbah padat maupun limbah cair.

Apa yang dapat kita lakukan? Pertanyaan sederhana, namun memiliki jawaban yang sangat rumit, karena memiliki konsekuensi untuk merubah gaya hidup. Dari pola hidup boros sampah, menjadi gaya hidup ramah lingkungan. Untuk itu, langkah awal adalah mengenali berbagai jenis sampah di lingkungan kita.

Kemudian mengklasifikasinya, mana yang masih bisa dipakai mana yang sudah habis pakai dan mana yang masih bias diolah/didaur. Secara sederhana sampah dalam rumah dapat kita bagi menjadi 3 kategori, yakni sampah beracun, seperti batere bekas, bola lampu bekas dan barang barang yang mengandung zat kimia. Kemudian sampah padat yang tidak dapat diurai, seperti plastik, botol, kaleng, dsb. Dan terakhir barang-barang yang masih dapat diurai oleh tanah seperti sisa sayuran, daun-daun, dsb.

Gaya hidup ramah lingkungan dikenal pula dengan semboyan 3R : Reduce, Reuse & Recycle. Artinya mengurangi tingkat kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah-sampah yang telah ada dan mendaur ulang sampah- sampah yang telah terpakai. Salah satu sampah yang dapat didaur ulang adalah kertas. Kertas daur ulang ini memiliki tekstur yang indah. Dari kertas daur ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan.

B. Tujuan

1. tujuan umum

Memanfaatkan sampah sebagai daur ulang sampah.

2. tujuan khusus

· Pembuatan daur ulang sampah

· Memanfaatkan sampah menjadi barang yang lebih berguna dan mempunyai nilai jual

·

C. MANFAAT

1. Mahasiswa dapat mengetahui cara membuat daur ulang.

2. Dapat membiasakan diri memenfaatkan sampah yang ada di sekitar kita menjadi barang yang lebih.

BAB II

DASAR TEORI

  1. 3 R

1. Reuse

Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya memberikan baju-baju bekas anda ke yatim piatu. Tapi yang paling dekat adalah memberikan baju yang kekecilan pada adik atau saudara anda, selain itu baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai masih bagus dan bisa diberikan pada saudara yang membutuhkan.

2. Reduce

Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Kurangi juga penggunaan kertas tissue dengan sapu tangan, kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak agar tidak salah, baca koran online, dan lainnya. Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya memberikan baju-baju bekas anda ke yatim piatu. Tapi yang paling dekat adalah memberikan baju yang kekecilan pada adik atau saudara anda, selain itu baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai masih bagus dan bisa diberikan pada saudara yang membutuhkan

3. Recycle

Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Dikabarkan semboyan 3R ini sekarang menjadi 4R dengan ditambahkannya Repair, dengan maksud usaha perbaikan demi lingkungan. Contoh memperbaiki barang-barang yang rusak agar bisa kita gunakan kembali seperti sepatu jebol yang kita perbaiki karena dengan begitu kita tidak perlu membeli sepatu baru. Hal lain yang lebih besar adalah reboisasi atau perbaikan lahan kritis karena dengan ini kita bisa memiliki daerah resapan yang lebih besar dan menahan limpahan air yang bisa menyebabkan longsor. Penanaman bakau juga merupakan perbaikan lingkungan. Vulkanisir ban juga repair sehingga dapat kita reuse. Pada dasarnya inti dari semboyan ini adalah untuk mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam program pelestarian lingkungan, semboyan ini mengajak kita untuk melakukan mulai dari hal kecil yang dapat kta lakukan mulai dari skala perseorangan.

  1. 4R

1. Konsep 4-R

Konsep 4-R berasal dari sistem penanganan sampah yang diberikan pada table-1, yang merupakan penjabaran dari konsep clean production (Pamekas, 2003), terutama pada metoda pencegahan dan pengurangan (prevention dan minimisation).

Pengelolaan sampah menuju zero waste management menggunakan konsep 4-R dikembangkan atas dasar hirarki berikut (Pamekas, 2003):

a. R ke 1 (Replace) , proses ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah dengan meminimalkan (minimasi) penggunaan barang-barang melalui cara menggantikan pemakaian barang-barang tertentu. Sebagai contoh penggunaan tissue diganti dengan saputangan, plastik pembungkus diganti dengan daun sehingga timbulan sampah dapat berkurang.

b. R ke 2 (Reduce), adalah konsep yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah sebelum dan sesudah diproduksi dengan cara pencegahan produksi kemasan yang berlebihan atau dengan meningkatkan teknik pengisian ulang (refill).

c. R ke 3 (Recycle), prinsipnya adalah mendaur ulang sampah melalui proses fisik, kimiawi, dan biologi. Misalnya, pecahan gelas atau sampah yang berasal dari bahan kaca diproses kembali menjadi, gelas atau piring dll; atau pecahan plastik diproses menjadi ember, gayung dll.

d. R ke 4 (Re-use), prinsipnya memakai kembali sampah secara langsung tanpa proses mengolahnya terlebih dahulu, misalnya tong sampah menjadi pot kembang, dan botol plastik menjadi tempat bumbu, dll

BAB III

METODE PRAKTEK

A. Alat Dan Bahan

  1. Kertas Koran
  2. Gunting
  3. Lem putih
  4. Kardus bekas
  5. Cutter

B. Prodedur kerja

    1. Gunting Koran sesuai ukuran yamg di inginkan
    2. Linting/ gulung kertas Koran yang sudah di ukur hinga padat dan jumlahnya sesuai dengan keinginan
    3. Buat pola sebagai dasar dari tempat pensil di kardus bekas
    4. Setelah pola jadi kemudian bagian atasnya di lem
    5. Letakkan satu persatu gungungan kertas Koran yang sudah di gulung di atas pola dasar yang telah jadi.
    6. Rapikan gulungan korang yang melebihi dari pola dengan cara di gunting
    7. Sambil menunggu dasar tempet pensil kering kita buta buat dulu pola tempat pensilnya pada kestas yang keras,
    8. Setelah pola tempat pensil jadi tempelkan lagi gulungan Koran pada pola tempat pensil yang telah jadi dengan di lem
    9. Guntinglah gulungan Koran yang melebihi dari pola tempat pensil kemudian tunggulah hingga benar-benar kering
    10. Setelah kedua pola tersebut kering satukan kedunya dengan lem hingga membentuk tempat pensil sesuai dengan kreasi yang di inginkan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

  1. Hasil

Kertas Koran sangat banyak di temukan di rumah rumah warga dan keberadaanya sering kali tidak banyak di pergunakan sehingga menjadi banyak, sebenerya kertas Koran dapat di daur maenjadi barang yang mempunyai nilai jual jang cukup tinggi yang di antarannya adalah menjadi tempat pensil ini dan prosesnyapun tidak banyak memakan waktu dan biaya yang di keluarkan cukup relative murah namun mempunyai nilai jual yang cukup tinggi.

  1. Pembahasan

Dalam pembuatan daur ulang kertas koran sangatlah bisa membantu mengurangi jumlah penimbulan sampah rumah tangga, pada proses pembuatan tempet pensil dari kertas koran di harapkan untuk kreatiffan masing masing individu.

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menulis menyelesaikan pembahasan dalam laporan ini ini, kiranya dapat diambil kesimpulan klau perlunya pengelolaan sampah pada masyarakat, karena kija ada pengelolaan sampah pada masyarakat di harapkan jumlah timbulan sampah yang di hasihan masyarakat dapat di kurangi dengan cara pengkomposan dan dengan cara 3R

Serta kesadaran masyarakat sangatlah di perlukan dalam membantu mengelola sampah yang di hasilkan sehari-hari menjadi lebih berharga lagi,namun untuk mengubah kebiasaan masyarakat akan perlunya mengelola sampah sangatlh penting.

B. Saran

Dalam pembatan daur ulang kertas koran lebihlah kreatif karena ke kreatifan tersebut menambah nilai jual yang lebih tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar